Golput adalah pilihan? (bagian satu)
Baru saja kabar yang mengagetkan dari Padang, tepatnya dari sidang MUI yaitu keluarnya fatwa tentang haramnya golput bagi umat Islam di Indonesia dalam pemilu yang akan datang. Namun setelah diteliti lebih lanjut ternyata bukan fatwa haram golput, tetapi kewajiban untuk memilih bagi umat Islam agar terdapat pemimpin yang mengelola negara ini. Pro kontra pun berlanjut, mulai dari yang setuju tanpa pandang bulu sampai yang menolak sama sekali. Tulisan ini tidak berbicara masalah kontroversi tersebut, tapi bagaimana penulis mempunyai pandangan terhadap golput itu sendiri. Golput yang menjadi obyek pembahasan disini adalah golput yang penuh kesadaran, bukan karena ketidaksengajaan maupun masalah teknis lainnya, seperti tidak terdaftar di dalam DPT. Dari berbagai media, tulisan dan pendapat, beberapa argumen dari kalangan golput antara lain adalah: Merasa tidak ada pilihan di antara berbagai partai atau kandidat, yang mampu menyuarakan aspirasi atau harapannya; Merasa tidak ada kemanfaatan