sedekah memang luar biasa

Ustadz Yusuf Mansyur sudah terkenal dengan dahsyatnya sedekah sebagai bahan pengajian beliau di manapun. Demikian pula tak terhitung banyak ustadz lain yang menceritakan keutamaan sedekah, infaq dan apapun namanya, di sisi Allah, dengan berbagai ganjaran dan pahala yang luar biasa. Berkali lipat dan berlipat ganda.....
Tulisan ini hendak bercerita tentang pengalaman empiris yang terjadi di lapangan yang membuktikan bahwa memang sedekah itu benar-benar luar biasa. Luar biasa karena tidak membahas tentang pahala dan ganjaran yang dijanjikan Allah di akhirat nanti, tetapi balasan yang kongkrit dan muncul di depan mata kita. Sebenarnya kisah semacam ini telah berulang terjadi, tapi setidaknya kejadian yang berturut-turut di akhir tahun lalu dan awal tahun ini yang diungkap di sini. Tidak ada niatan untuk riya kecuali keinginan agar kita mendapatkan pelajaran dari sedekah ini.

Kisah pertama:
Hari itu adalah hari libur, dan di pagi yang cerah itu saya sedang berbicara dengan seorang teman yang belum lama kenal akrab. Setelah berbicara ngalor ngidul akhirnya tercetuslah ucapan dari teman saya bahwa dia barusan ke ATM tetapi tidak berhasil karena PIN nya salah terus, sementara hari itu banyak agenda dan duit yang harus dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan keluarga, terpaksa anak-anak puasa dulu nih, kata beliau. Teman saya tidak secara langsung mengutarakan ingin pinjam duit atau bantuan semacamnya. Namun terus terang, dalam hati ada perasaan bahwa teman saya sedang kesulitan dan mungkin saya harus membantunya.
Selesai pembicaraan, saya pulang dan ngobrol sama isteri saya, apakah ada duit yang bisa dipakai dulu untuk membantu teman saya. Ternyata di rumah pun juga lagi tidak terlalu banyak duit, tanggal tua bro! Kemudian saya dan isteri sepakat untuk mengambil ke ATM sebentar dari dana cadangan yang ada (rencana siap-siap buat bayar sekolah anak) untuk meminjamkan uang kepada teman saya tersebut. Akhirnya meluncurlah saya ke ATM, dan saya niat untuk memberikan pinjaman kepada temen saya dan sekaligus sedekah jika beliaunya tidak mampu mengembalikan.
Singkat cerita, berpindahlah uang sekitar Rp500.000,- ke tangan teman saya, dan beliau mengucapkan terima kasih serta berjanji mengembalikan dalma waktu yang tidak lama. Alhamdulillah, senang rasanya bisa membantu teman, perasaanku saat itu.
Malam harinya seseorang teman yang lain menelpon saya dan minta tolong kepada saya untuk menggantikannya menjadi narasumber di suatu acara pelatihan dua hari mendatang, karena beliau ada acara mendadak. Setelah saya lihat skedul, ternyata memungkinkan, maka tawaran tersebut saya terima dan subhanallah, tidak lebih dari 3 x 24 jam dari proses membantu teman saya, Allah telah menggantikannya dengan tunai 5 (lima) kali lipat dari jumlah yang saya pinjamkan ke teman.
Allah membalas sesuai dengan kehendak- Nya

Kisah kedua:
Cerita ini memang agak iseng sebenarnya. Kejadian diawali ketika selesai hitungan biaya rumah tangga dengan isteri, ternyata disinyalir kita terlalu banyak pengeluaran, padahal take home pay sudah lebih dari cukup untuk kehidupan dengan anak tiga dan masih kecil-kecil. Karena harus mulai mengajar ba'da jumat, maka sekitar jam 11.30, berangkatlah menuju ke tujuan, dengan rencana berhenti di masjid untuk sholat jumat di masjid yang dilewati. Akhirnya berhentilah saya ke masjid yang beberapa kali saya singgahi untuk sholat maghrib. Pada saat khutbah, sang khotib ternyata membahas masalah infaq dan sedekah d jalan Allah, dengan berbagai keutamaan di dalamnya. Dan dua pesan yang terngiang adalah satu, bahwa tidak ada bukti orang yang banyak sedekah akan menjadi miskin karena sedekah yang dikeluarkan. Pesan yang kedua adalah kalau sedekah belum memberikan bekas atau keutamaan kepada para pesedekah, maka bisa jadi hal ini disebabkan karena sedekahnya tidak istiqomah, diibaratkan dengan tanaman, maka sedekah harus dipupuk, disiram terus menerus agar kelihatan hasilnya. Sambil terkantuk-kantuk mendengarkan khutbah, maka lewatlah kotak amal jumatnya, dan bismillah, dengan niat mengistiqomahkan sedekah dan mencari balasan dari Allah, maka kuambil lima puuh ribua rupiah dan masuk ke kotak infaq masjid tadi. Sampai malam hari ketika kuliah di Salemba, sambil mendengarkan kuliah statistika sosial, tiba-tiba sms masuk ke HP, dari seorang kakak kelas yang tinggal sekitar 1 Km dari rumah. Beliau menanyakan bisa nggak kalau mobil saya disewa untuk sehari aja ada keperluan keluarga di seputar Jakarta. Terus terang kaget saya, karena memang mobil baru sekali disewa, itupun oleh temen sendiri, dan saya juga tidak pernah berniat merentalkan kendaraan saya. Sayapun sms balik, silakan dipakai saja, kebetulan saya tidak ada rencana menggunakan kendaraan tersebut hari dimaksud. Namun dia sms balik lagi dan menyatakan kalau akadnya harus sewa, bukan pinjam. Sayapun tersenyum, dan mengaitkan dengan sedekah ke tromol masjid waktu sholat jumat. Esok malamnya beliau kembalikan kendaraan saya dalam keadaan bersih, bensin lebih banyak dari saat berangkat, dan dia titip amplop sambil berkata, tolong diterima, ini biaya depresiasi. Allahu Akbar, sedekah saya dikembalikan Allah lebih dari 5x lipat dengan jalan yang sama sekali tidak saya duga.

Kisah ketiga:
Kisah ini tepatnya agak lupa, tapi kira-kira waktu itu, barusan dapat kabar dari orangtua yang sakit, bahwa biaya berobat bulan ini agak banyak, sehingga pengeluaran orangtua agak kacau. Setelah berdiskusi dengan isteri akhirnya kami sepakat untuk membantu sejumlah uang untuk biaya berobat jalan orangtua (jumlah pastinya lupa). Tidak lama kemudian Allah membalas dengan BLT (bantuan langsung tunai) ketika saya diminta menjadi pembicara workshop di luar kota, dan pulang membawa uang berkali-kali lipat dari batuan atau sedekah saya ke orangtua, he he lumayan dapet sepuluh juta rupiah.

Wahai teman, saudara dan sahabat,... sesungguhnya ketika Allah menjanjikan sesuatu pasti akan terjadi. Mari kita ambil pelajaran dari kisah di atas, ternyata membantu orang dengan sedekah maupun dengan bantuan lainnya, akan dibalas Allah dengan balasan berkali lipat. Maukah anda?

Komentar

HERBAL MULIA mengatakan…
pak... minta sedekahnya pak...:)
Anonim mengatakan…
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Membaca cerita saya sangat tersentuh. Terus terang saat saya membaca cerita anda, keaadaan saya sedang terjepit kesulitan keuangan, karena saya dikejar-kejar orang untuk menagih hutang. Orang itu sangat kasar, saya pernah meminta penangguhan untuk utang saya supaya bisa dicicil. Tapi dia menolak dan mengancam untuk menghancurkan motor saya, yang dulu sebagai jaminan.
Sebelumnya, saya ceritakan dulu, kenapa motor itu ada di orang itu. Dulu saya berencana menjual motor saya ke saudara ipar saya, saya disanggupi dibeli 6 Juta. Tapi saudara saya hanya bisa memberi 2 Juta saja kepada saya. Saya percaya saja kpd sdr saya itu. Nanti sisanya akan dibayar bila dia dapat pinjaman dari bank. Motor saya serahkan. 4 bulan kemudian, ada seseorang yang menagih kepada saya, krn saya hutang ke dia sebesar 2 juta dengan jaminan motor saya yang dulu dibawa saudara saya. Saya katakan sebenarnya, tapi dia taka mau tahu. Maka saya minta penangguhan untuk menyelesaikan dengan saudara saya 1 minggu.
Saya ke rumah saudara ipar saya, ternyata dia sudah tidak ada di rumah kontrakan tersebu. Saya bingung, ke saudara yang lain, tidak ketemu, katanya ada yang bilang ke luar kota. Akhirnya saya yang kelabakan, orang itu terus menagih saya dan tak mau urusan saya dengan saudara saya.
Saya bingung, harus kemana saya mencari uang 2juta tersebut. Saya hanya seorang sales dan mempunyai tanggungan istri dan putri saya yang sudah 1 smp.
Untuk itu, saya minta pertolongan kepada anda, bisakah saya dipinjami uang 2 juta, karena saya dan keluarga saya terus diancam dan diteror oleh rintenir itu. Saya hanya bisa mengetuk hati saudara agar bisa menolong saya. Demi Allah, saya akan mengembalikan ke saudara, apabila saya punya rejeki lebih dari pekerjaan saya sebagai salea. Atau saya cicil ke saudara, 20 kali. Terus terang penghasilan saya hanya 500 ribu, kalau saya cicil 100 ribu/bulan saya mampu. Kalau anda bisa membantu saya saat ini, saya tidak akan lupa kebaikan saudara. saya berjanji akan membalas kebaikan saya.
Tolong, saya berkata jujur dan benar atas nama Allah. Bila anda berniat membantu saya, kirim saja via BCA : 3310421218 a/n Arief Fianto.

Terima kasih atas perhatian saudara dan saya berharap bantuan anda.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
cKAja mengatakan…
keren abis postingannya. Thanks!

Postingan populer dari blog ini

Ngobrol Santai

Cintai isterimu

Orang Pajak Bisa Kaya